Bagikan link, dapat dolar

Metamorfosis Kupu-kupu Desa Gedung Dalam

Metamorfosis Kupu-kupu Desa Gedung Dalam : Ini merupakan salah satu kisah kala KKN/PPL dulu (Juli 2012).  Yupps.. kenapa judul kisah ini Metamorfosis Kupu-kupu Desa Gedung Dalam? Karena proses metamorfosis kupu-kupu ini terjadi di Desa Gedung Dalam, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur. Suatu tempat dimana saya menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di desa ini.  Mungkin ini merupakan salah satu pengalaman yang tak akan terlupakan. 
Sejak lahir sampai kuliah ini, saya hanya mendapatkan teori tentang metamorfosis kupu-kupu, tanpa pernah praktik mengamati secara langsung dari telur – ulat – kepompong – kupu-kupu.  Namun, di desa ini saya berkesempatan mengamati langsung proses metamorfosis kupu-kupu ini.  Sungguh pengalaman yang luar biasa. Walaupun tidak dari masa telur.

Suatu ketika, tanpa sengaja saya melihat sekumpulan ulat bulu di sebatang pohon pagar depan rumah KKN/PPL – rumah dimana saya dan teman-teman tinggal bersepuluh.  Si ulat yang berbadan hitam puti itu memiliki tanduk tiga pasang di punggungnya.  Langsung tanpa pikir panjang, saya ambil beberapa pose si ulat bulu.  Tapi, sayang hasil gambarnya sedikit blur, karena kameranya terlalu dekat dengan si ulat.  Maklum, kamera saya belum mendukung  foto makro,. Hehe.. Di sekitar pohon pagar, banyak terdapat butiran hitam kotoran si Ulat.  Nampaknya si Ulat sudah makan buanyaaak sekali dedaunan.  Untuk persiapan masa-masa kepompong apa yah? Mungkin saja..


Keesokan harinya, saya tak lagi menjumpai si Ulat.  Ternyata si Ulat sudah berganti rupa menjadi kepompong.  Warna kepompongnya tidak seperti kepompong yang umumnya berwarna coklat, namun yang ini berwarna hijau metalik. Wuih,, kereeeeeeeenn buanget.. Apalagi saya suka warna hijau.. Pokoknya keren abis.. Tapi yang saya masih bingung, ukuran kepompong dengan si Ulat itu loh, 1:2 apa yah? Waktu masih ulat, ukurannya sekitar 5cm.  Nah, ketika jadi kepompong, panjangnya hanya setengahnya saja.  Bingung???


Beberapa hari di tengok, si Kepompong Hijau tak ada perubahan.  Hari-hari berikutnya, tiba-tiba mendapati salah satu si Kepompong Hijau berubah warna menjadi hitam metalik kehijauan.  Bingung.  Ada apa dengan si Kepompong Hijau?  Apakah mati???  Sementara yang lain masih Hijau metalik dengan guran putih di bagian bawah perutnya.


Beberapa jam kemudian, saya mendapati si Kepompong Hitam telah hilang.  Meninggalkan sisa kulit kepompong yang tak berwarna.  Ternyata saya kecolongan.  Si Kepompong telah mengudaraaa entah kemana, tanpa tahu bagaimana rupa terbangnya.  Sayang sekali.. :'(


Tak mau kecolongan lagi, saya ambil dua kepompong dan saya simpan dalam botol minuman. Saya letakkan di jendela ruang tamu rumah KKN/ PPL. 


Sampai daunnya kering, si Kepompong tetap hijau namun, beberapa waktu kemudian menjadi hitam.  Teman-teman sempat berkata jika daun tempat kepompong bergantung sudah kering, maka si kepompong akan mati.  Sebab, bagaimana si kepompong bisa makan?  Tapi, saya yakin si Kepompong telah menyiapkan cadangan makanannnya ketika masih menjadi Ulat – makan sebanyak-banyaknya.

Hari itu, hari Jum’at.  Karena sedang bulan Ramadhan, maka sekolah tempat saya PPL, SMP Negeri 1 Batanghari Nuban, mengadakan pesantren kilat setiap Jumat.  Hari itu saya berkesempatan mengisi di Kelas VIII, tentunya bersama seorang guru PPL lainnya.  Kami bersepuluh dibagi tugas mengisi materi pesantren kilat di beberapa kelas.  Pada hari itu juga, si Kepompong Hijau telah berubah semua menjadi si Kepompong Hitam.   


Tak ingin kecolongan lagi, saya membawa satu kepompong hitam ke sekolah dan ke kelas saat mengisi materi pesantren kilat.  Sebentar-sebentar saya tengok si Kepompong Hitam.

Sekitar pukul 08:50, kelas bubar karena jamnya istirahat.  Begitu bubar, si kepompong hitam juga turut bergerak. Rupanya ia juga mau keluar. Ya! Keluar dari cangkang kepompongnya! Wow‼! menakjubkan sekali bisa menyaksikan kupu-kupu muncul dari kepompongnya.  Sayapnya yang terlipat perlahan sedikit demi sedikit mulai mekar mengembang. Ternyata butuh waktu lama untuk sayapnya mengembang sempurna. Ketika sampai di ruang guru pun, sayapnya masih sedikit terlipat. Sekitar 15 menit kemudian, sayapnya sudah terbuka sempurna. Si kupu-kupu mulai melatih sayapnya, mengepak-ngepakan sambil berjalan-jalan di potongan botol plastik tempat saya menggantungkan kepompong.



 

Yang saya masih penasaran adalah dari anusnya mengeluarkan cairan. Tes… tes… tes… Entah itu cairan apa itu. Cairan itu menetes selama si kupu-kupu melatih sayapnya.  Heraaannn,,. Adakah yang tahu itu cairan apa???

Pukul 10.00, kami pulang ke rumah KKN/PPL. Pastinya si kupu-kupu ikut pulang dong.. :D 
Sampai dirumah pun dikejutkan dengan para kepompong lainnya yang sudah berubah jadi kupu-kupu. Seingat saya ada sekitar 5 – 7 kupu-kupu.  Wah, senang sekali…


Oh ya, si kupu-kupu sempat berpose dengan teman-teman KKN/PPL Desa Gedung Dalam nih.. ^_^/




Dan akhirnya, sekitar pukul 11.05 si kupu-kupu yang ikut sekolah tadi mulai terbang bebas, mengarungi udara Desa Gedung Dalam.. Selamat berpetualang hai kupu-kupu… ^_^/



Yupss,, akhir kata, demikianlah salah satu kisah KKN/PPL dari Desa Gedung Dalam. Semoga kisah Metamorfosis Kupu-kupu Desa Gedung Dalam ini dapat bermanfaat.


Salam.. ^_^/

No comments:

Daftar Isi