Beli Kamera Bonus Hanphone [Kisah KKN]

Yups, ini merupakan suatu kisah tak terlupakan. Diawali dari terobsesi fotografi sehingga ingin menjadi seorang fotografer, (yaa, meskipun fotografer amatiran. Hehee..) maka terpikirlah untuk memiliki sebuah kamera. Rupiah demi rupiah dikumpulkan. Cukup lama memang. Sebab, ketika sudah terkumpul sekian rupiah, beberapa kali ada keperluan yang mendesak sehingga pundi-pundi rupiah itu berkurang.

Selama, belum memiliki kamera sendiri, ada kamera lain yang bisa saya comot untuk jepret sana jepret sini. Yupss, kamera pinjaman. Selesai jepret, langsung pindahin hasil jepretan. Kalau pakai kamera saya mah, hasilnya wah wah wah.. Maklum hape saya, si Hijau masih android klasik. Hehee…

My Danbo with Si Hijau android klasik

Sekian waktu berlalu, akhirnya pundi-pundi rupiah itu sudah mencukupi untuk memiliki sebuah kamera (compact digital) kebetulan yang merupakan incaran saya. Camera itu bisa njepret hingga jarak fokus terdekat 3 cm.. Nggak tau kenapa, suka aja njepretin objek-objek yang kecil atau dengan jarak dekat.

Kembali ke topik. Waktu itu bertepatan dengan saya akan berangkat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di Lampung Timur, yaitu Desa Gedung Dalam, Kec. Batanghari Nuban. Alih-alih mendapatkan kamera, mengingat hape saya yang android klasik itu dan saya akan pergi KKN + PPL di SMP Negeri 1 Batanghari Nuban, maka saya disarankan untuk mengganti android klasik itu yang keadaannya kurang memungkinkan untuk dibawa mengingat repotnya mengisi ulang batere.. Listrik nggak mau masuk lewat kabel charger. Jadi, batere harus dilepas dari hape, baru bisa diisi ulang dayanya.. :D

Dan, akhirnya saran itu diterima. Dengan menggunakan pundi-pundi rupiah itu, saya memegang sebuah hape. Baru dan berkamera yang lumayan apik, dengan 2MP.. ^^,

Meskipun yang dibeli itu adalah hape, tapi saya anggap yang saya beli itu adalah Kamera berbonus hape.. Heheheee… Dan, awal Juli ini tepat satu tahun saya pegang kamera tersebut.. ^^,

Salam,