Listrik Pulsa - Ane mau cerita sedikit tentang penerangan dengan pelistrikan pulsa di rumah persinggahan KKN di Komplek Hankam, Desa Gedung Dalam, Kec. Batanghari Nuban, Lampung Timur. Kebanyakan di sini listriknya pakai sistem pulsa. berbeda dengan yang kebnayakan ada di kota-kota besar.
Selama
ini, sebagian besar masyarakat menggunakan listrik dengan sistem memakai dan
membayarnya kemudian hingga paling lambat tanggal 20 di bulan berikutnya.
Penggunaan listrik seperti itu memiliki kekurangan. Memang, kita tahu tak ada
yang sempurna di dunia ini. (Betul???
Hehehe…)
Kembali
ke topik utama. Yupss, apa itu kekurangannya? Salah satunya adalah pemakaian
listrik yang kurang terkontrol. Pemakaian berlebih. Sehingga, pembayaran jadi
membengkak. Bahkan, konsumen listrik ini bisa menunggak pembayaran hingga
berbulan-bulan atau sampai bertahun-tahun yang menyebabkan kerugian Negara.
Selain itu, juga rawan pencurian listrik.
Pemerintah
telah menemukan suatu trobosan baru (sebenernya
udah lama juga kali yah?? --? ) untuk mengatasi hal-hal negatif tersebut.
Apa itu??
Yupss,
anda benar. (Lho?) Jawabannya adalah
pulsa listrik. Seperti apa sih, listrik yang menggunakan sistem pulsa?
Jika
untuk termisnya saja pun sudah berbeda. Perhatikan gambar berikut..
Berbeda
bukan? Ya, berbeda sekali..
Mari
kita telusuri bagian-bagiannya.
Ya,
kilowatthours. Seperti yang terdapat pada termis-termis umumnya.
Selanjutnya,
ada
Pada
gambar di atas, terdapat tombol-tombol angka. Tombol-tombol ini berfungsi untuk
mengisi pulsa dengan cara mengetikkan dua puluh digit angka yang merupakan kode
voucer/ token.
Caranya
mengisi pulsanya pun cukup mudah. Tidak
perlu khawatir atau bingung. Sebab, pada bagian kotak ini sudah dicantumkan
petunjuk cara mengisi pulsa. Perhatikan bagian yang ditunjuk panah merah,
Disitu,
dituliskan:
Cara Isi Ulang Pulsa:
1. Masukan
20 angka token, tekan tanda enter. (berupa tombol merah dengan anak panah)
2. BENAR = token diterima
3. GAGAL
= Token ditolak, ulangi memasukkan token
4. Tekan
37, lalu enter = sisa kWH.
Kemudian,
seperti halnya pulsa handphone, harus
ada nomor tujuan yang akan diisi pulsanya. Untuk pelistrikan pulsa ini juga
tiap seperangkat peralatan memiliki satu nomor seperti halnya nomor telepon.
Tidak perlu bingung bertanya kesana-kemari, “Berapa ya nomor listrik saya?”
Kita
hanya perlu melihat ke bagian ini,
Perhatikan
yang ditunjuk panah merah sebelah bawah. Terdapat barcode dengan beberapa digit
angka di bawahnya. Itulah nomor listrik yang akan digunakan untuk mengisi pulsa
secara elektrik. Perlu diingat, di ujung barcode terdapat empat digit angka
yang terpisah. Keempat digit ini bukan termasuk bagian dari nomor listrik kita.
Demikianlah,
tulisan pendek dari saya sekilas tentang Listrik Pulsa dan Cara isi Ulang Pulsa Listrik. Semoga bermanfaat.
=0**0=
===============================================
Article
by: Rini Maya Sofa
Batanghari
nuban, Lampung Timur,
23
– 24 Juli 2012
3 comments:
klo ndak rutin kontrol, siap-siap listrik padam mendadak karna keabisan pulsa.... hehehe..
di blok rumah belakang tempat mbak, sudah mulai menerapkan sistem ini, Dek..
jadi, kita harus tau pemakaian kita sehari berapa, terus musti ngisi berapa untuk beberapa hari kedepan.. gitu yo.... Nice post...
Hu'um, harus rutin. appalagi kalo alarm dah bunyi
..
pernah, tiba-tiba listrik mati kirain pulsanya abis taunya emang mati listrik. pas banget pulsanya lagi skarat. Tinggal 5.. hehee..
Biasanya ngisi pulsa 22ribu dapet 27 kWh, untuk seminggguan..
Jazaakillahu khoiro, mbak.. :)
Pak gimana cara mengatasi listrik pulsa yang tiba2 mati, sedangkan pulsanya masi ada, ???? mohon sharingannya pak. makasih
Post a Comment